Friday, March 31, 2017

Parupeneus indicus

Mullidae
Gantub mirah
Yellowstripe goatfish
Nama Latin : Parupeneus indicus
Panjang maksimum : 33cm
Persebaran : Dari Sumatera barat daya ke Laut Timor; termasuk Kepulauan Mentawai, dari Kepulauan Raja Ampat, Manado dan sekitarnya dan Togean dan Kepulauan Banggai.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni daerah dangkal berpasir atau berlumpur (berdasar rumput laut) di daerah pesisiran atau laguna terumbu dalam. Hidup soliter atau dalam gerombolan. Ikan dewasa biasa pada kedalaman agak dalam hingga 30m. Memangsa pada invertebrata bentik, seperti kepiting kecil, ampipoda, udang, gurita kecil, cacing dan ikan kecil.

Kekuningan-abu-abu hingga bernoda kemerahan, bintik hitam besar pada tengah sisi tubuhnya diikuti oleh bintik oval putih besar dan dasar sirip punggung kedua kehitaman.

Photo courtesy Bart-Fly
Photo courtesy 老鴨 Tse

Parupeneus macronemus

Mullidae
Timbungan igabuku
Longbarbel goatfish
Parupeneus macronemus
Panjang maksimum : 32cm
Persebaran : Dari Sumatera barat daya ke Laut Timor; termasuk Bali dan Kepulauan Mentawai.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni laguna dan terumbu berarah ke laut hingga kedalaman 40m. Ditemukan di daerah berdasar pasir atau rumput laut; jarang kelihatan pada kedalaman lebih dari 40m. Biasa terlihat soliter namun seringkali dengan beberapa individu di sekitarnya. Memangsa terutama pada krustasea dan cacing.

Putih atau keabu-abuan dengan garis hitam dari mata hingga sirip punggung kedua, bintik hitam besar pada dasar sirip ekor dan garis hitam sepanjang bagian atas tubuhnya.

Foto 1 : Photo courtesy zsispeo
Foto 2 : Photo courtesy zsispeo
Foto 3 : Photo courtesy zsispeo

Parupeneus forsskali

Mullidae
Biji nangka (Malaysia)
Red Sea goatfish
Parupeneus forsskali
Panjang maksimum : 28cm
Persebaran : Indonesia
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Spesies Mulidae yang paling umum ditemukan di perairan dangkal di Laut Merah. Biasa ditmeukan pada dasar pasir dekat terumbu karang. Memangsa pada invertebrata yang hidup di pasir.

Sebuah garis hitam tebal memanjang dari bibir atas melewati mata hingga bagian atas tubuhnya, berakhir di bawah posterior ujung sirip dorsal; tubuh di atas garis hitam abu-abu-kehijauan, sisik berpinggiran kuning; bagian tubuh di bawah garis hitam putih, pingiran sisik agak kemerahan; batang sirip ekor kuning dengan bintik hitam, paling sering di atas garis lateral; sirip ekor kuning, sirip punggung kedua dan sirip anal dengan biru dan garis kuning.

Foto 1 : Photo courtesy Joey jojo
Foto 2 : Photo courtesy zsispeo

Parupeneus crassilabris

Mullidae
Doublebar goatfish
Parupeneus crassilabris
Panjang maksimum : 38cm
Persebaran : Direkam dari Bali; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Jawa.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Perikanan (komersil)
Status konservasi : LC (Least Concern)

Hidup di terumbu pesisiran hingga terumbu luar pada kedalaman 1 hingga 80m. Ikan muda biasa di kanal dangkal berarus pada lereng terumbu berdekatan ke daerah terjal. Ikan muda sering terlihat beristirahat di atas puncak karang.

Tubuh putih, bercak hitam di sekitar mata, sepasang pola pelana hitam pada sisinya dan pinggiran sisik kekuningan.

Foto 1 : Photo courtesy Benjamin Naden
Foto 2 : Photo courtesy Bernard DUPONT

Parupeneus chrysopleuron

Mullidae
Yellowband goatfish
Parupeneus chrysopleuron
Panjang maksimum : 40cm
Persebaran : Dari Selat Bali untuk Laut Timor. Hidup pada substrat terbuka berpasir-berlumpur dan mungkin terbatas dalam air di sebagian besar wilayah Indonesia, namun dapat ditemukan di muara sungai di sepanjang garis Wallace. Juga dikenal dari pulau Karawatu.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Tidak diperugnakan
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni daerah lebih dalam di perairan berdasar lumpur lebih hangat pada ketinggian lebih rendah atau pasir pada kedalaman 3 hingga 78m. Jarang terlihat dekat terumbu.

Merah muda hingga kekuningan pada punggung, sisa tubuh bagian bawahnya putih, garis biru pada kepala, bintik-bintik biru pada tubuh dan garis kuning terang lebar dari mata hingga dasar sirip ekor.

Foto 1 : Photo courtesy Nemo's great uncle
Foto 2 : Photo courtey Nemo's great uncle

Parupeneus barberinus

Mullidae
Timbungan tubba
Dot-dash goatfish
Nama Latin : Parupeneus barberinus
Panjang maksimum : 53cm
Persebaran : Maluku . Dari Sumatera barat daya ke Laut Timor; termasuk Kepulauan Mentawai.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Salah satu spesies Parupeneus paling melimpah. Menghuni daerah berdasar pasir luas, daerah berbatu dataran terumbu, laguna dan terumbu berarah ke laut hingga kedalaman 100m. Memangsa pada invertebrata yang hidup di pasir seperti cacing dan krustasea. Mencari mangsa pada siang hari; dari 19 spesimen dewasa disurvei konten perutnya diurutkan sesuai jumlah (kepiting, cacing, moluska, Brachiopoda, udang, gastropoda, isopoda, amphipoda dan belut kecil.

Putih hingga merah muda atau kemerahan (kecuali abu-abu pucat hingga kuning pada punggung atas) garis hitam memanjang dari mata hingga belakang bagian sirip punggung kedua dan bintik hitam besar pada dasar sirip ekor. Individu dari Palau sering memiliki garis kuning tepat di atas garis hitam yang memanjang dari matanya.

Foto 1 : Photo courtesy zispeo
Foto 2 : Photo courtesy rob

Parupeneus barberinoides

Mullidae
Timbungan igabuku
Bicolor goatfish
Parupeneus barberinoides
Panjang maksimum : 25cm
Persebaran : Dari Selat Bali ke Laut Timor. Ditemukan di Maluku
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Ikan dewasa hidup soliter, ikan muda bergerombol. Biasa ditemukan sekitar terumbu karang di perairan terlindung seperti teluk atau laguna di daerah terumbu luar dalam pada kedalaman paling dalam 40m. Menghuni habitat campuran pasir, bebatuan dan rumput laut.

Kepala dan setengah anterior tubuhnya coklat-kemerahan gelap dengan garis putih diagonal adi atas matanya, tubuh posterior sisanya berwarna putih dan kuning dengan bintik hitam di bawah posterior sirip dorsal.

Foto 1 : Photo courtesy Benjamin Naden
Foto 2 : Photo courtesy Benoit LALLEMENT

Mulloidichthys vanicolensis

Mullidae
Banguntu janggutan igabuku
Yellowfin goatfish
Mulloidichthys vanicolensis
Panjang maksimum : 38cm
Persebaran : Direkam dari Bali, Teluk Maumere, Komodo, Togean dan Kepulauan Banggai dan Pulau Weh; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Sumatera.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Perikanan (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Punggung kuning, putih atau putih-kebiruan pada bagian bawah tubuh, garis kuning berpinggiran biru dari mata hingga dasar sirip ekor dan semua siripnya kuning.

Jenis ikan ini kadang bergerombol dalam jumlah besar. Menghuni dasar berpasir dataran terumbu, laguna dan terumbu berarah ke laut 1 hingga 113m. Dalam agregasi besar tidak aktif pada siang hari, memisah ke dataran pasir untuk mencari mangsa pada malam hari. Kadang bergabung dengan ikan Reumoeng (Lutjanus kasmira) dan menunjuki garis-garis biru. Memangsa pada cacing dan krustasea kecil.

Foto 1 : Photo courtesy danielguip
Foto 2 : Photo courtesy Klaus Stiefel

Mulloidichthys flavolineatus

Mullidae
Banguntu janggutan tuba
Yellowstripe goatfish
Mulloidichthys flavolineatus
Panjang maksimum : 40cm
Persebaran : Dari Selat Bali ke Laut Timor; dan Kepulauan Mentawai. Juga tercatat dari Kepulauan Raja Ampat, Togean dan Banggai Kepulauan.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil), dijual di pasar dalam kondisi segar.
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Tubuh keperakan-putih dengan garis kuning (kadang pucat, tidak jelas kelihatan, garis ini terletak sejajar dengan matanya, sering ada bintik hitam berukuran sedang di garisnya, melintasi hingga dasar sirip ekornya) sirip kuning kecuali sirip dada.

Jenis bergerombolan besar yang hidup di daerah berpasir dangkal di laguna dan terumbu berarah ke laut 1 hingga 76m. Ikan dewasa besar sering ditemukan soliter pada lereng dengan ikan mullidae lainnya untuk menangkap mangsa yang terganggu saat ikan lainnya mencari. Memangsa krustasea, cacing, moluska dan beberapa spesies bulu babi.

Foto 1 : Photo courtesy zsispeo
Foto 2 : Photo courtesy Chuck Babbit

Thursday, March 30, 2017

Diagramma pictum

Haemulidae
Gajih
Yelllowbanded sweetlips / Lined sweetlips
Diagramma pictum
Panjang maksimum : 50cm
Persebaran : Dari Sumatera barat daya ke Laut Timor. Juga tercatat dari Kepulauan Raja Ampat, Manado dan sekitarnya dan Togean dan Kepulauan Banggai.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia, namun telah dilaporkan keracunan ciguaretta di beberapa daerah.
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil), dijual di pasar dalam kondisi segar dan beku.
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Biasa ditemukan soliter atau dalam kelompok, seringkali di perairan keruh atau dasar berlumpur atau berpasir terbuka di teluk terlindung atau muara, sekitar singkapan berbatu, bangkai kapal dan debris di kedalaman 5 hingga 40m. Juga ditemukan di perairan pesisiran dangkal dan terumbu karang. Ikan muda ditemukan di daerah berumpur laut. Memangsa pada invertebrata bentik dan ikan. Lima bagian jenis ikan ini telah ditemukan di daerah Indo-Pasifik termasuk D. p. labiosum dan D. p. pictum.

Ikan dewasa abu-abu-keperakan polos. Ikan remaja abu-abu keperakan dengan bintik-bintik oranye hingga kecoklatan pada kepala, tubuh dan semua siripnya. Ikan remaja dengan kepala kekuningan dan rangkaian garis-garis hitam putih pada tubuh, sirip dorsal dan ekor. Ikan muda dengan sirip dorsal hitam besar, garis putih hingga kuning dari atas mata memangjang hingga bagian atas sirip ekornya, dan bagian bawah kepala dan perut berwarna putih hingga kuning.

Membentuk pasangan.

Foto 1 : Photo courtesy Brian Mayes
Foto 2 : Photo courtesy Optical Allusion
Foto 3 : Photo courtesy Philippe Pourtallier

- Allen, G R, Erdmannn, M V., 2012. Reef Fishes of the East Indies : Volume II. Singapore : Tropical Reef Research

Plectorhinchus albovittatus

Haemulidae
Kompele mas
Giant sweetlips
Plectorhinchus albovittatus
Panjang maksimum : 100cm
Persebaran : Direkam dari Kepulauan Raja Ampat, Bali, Teluk Maumere, Komodo, Pulau Seribu, Pulau Sangalakki dan Pulau Weh; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Sumatera.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Tidak dipergunakan
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Ditemukan di laguna jernih dan terumbu berarah ke laut pada kedalaman 2 hingga 50m. Ikan muda hidup di habitat berair payau atau perairan pesisiran keruh. Ikan dewasa biasa hidup soliter, kadang dalam pasangan; di terumbu dalam atau gunung laut. Di Palau, ikan ini beragregasi untuk berkawin sekitar sekali setahun saat bulan muda April atau Mei.

Ikan dewasa abu-abu keseluruhan dengan pola bintik-bintik putih, sirip dorsal kuning, sirip perut dan anal hitam, sirip punggung belakang hitam dengan dan bercak hitam kecil dan besar sepanjang deretan atas dan bawah sirip ekor. Ikan muda dengan sepasang garis hitam lebar pada bagian atas 2/3 tubuhnya dengan garis kuning lebih tipis diantara dua garis tersebut, daerah ventral keputihan hingga oranye, garis-garis hitam dan oranye/kuning pada sirip ekor.

Membentuk pasangan, bertelur.


Photo 1 : Photo courtesy Paul Kli
Photo 2 : Photo courtesy Benjamin Naden

Reference : - http://www.fishbase.org/summary/6362

- Allen, G R, Erdmannn, M V., 2012. Reef Fishes of the East Indies : Volume II. Singapore : Tropical Reef Research

Plectorhinchus flavomaculatus

Haemulidae
Yellow-spotted sweetlips
Plectorhinchus flavomaculatus
Panjang maksimum : 60cm
Persebaran : Dari Sumatera barat daya ke Laut Timor.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Perikanan (komersil), sering dijual di pasar secara segar.
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni perairan pesisiran dekat terumbu terlindung, laguna dan daerah yang memiliki rumput laut. Hidup soliter atau dalam kelompok. Ikan dewasa biasa hidup di terumbu berdasar terumbu pada kedalaman agak dalam, atau di kanal berarus dekat pantai dari kedalaman 2 hingga 25m; ikan muda memasuki muara dan dekat pelabuhan

Keabu-abuan dengan pola garis-garis oranye dan biru pada kepalanya, dan bitnik-bintik oranye kecil pada bagian atas tubuhnya, menyebar hingga sirip dorsal dan ekornya. 

Membentuk pasangan, bertelur.

Photo 1 : Photo courtesy Richard Ling
Photo 2 : Photo courtesy Benjamin Naden

Referensi:
http://www.fishbase.org/summary/Plectorhinchus-flavomaculatus.html
Allen, G R, Erdmannn, M V., 2012. Reef Fishes of the East Indies : Volume II. Singapore : Tropical Reef Research 

Plectorhinchus lineatus

Haemulidae
Raja bau / Kaci-kaci
Yelllow banded sweetlips / Lined sweetlips
Plectorhinchus lineatus
Panjang maksimum : 50cm
Persebaran : Dari Selat Bali ke Laut Timor; termasuk Flores, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Togean dan Kepulauan Banggai.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Perikanan (minor). Akuarium (komersil)
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni habitat terumbu dalam hingga terumbu luar. Hidup soliter atau dalam agregasi sepanjang lereng karang di laguna jernih dan terumbu menuju laut hingga 35m. Ikan muda soliter, hidup di terumbu dangkal terlindung, memangsa pada invertebrata bentik pada dasar berpasir terbuka dan padang rumput laut pada malam hari dan sering terlihat beristirahat saat siang hari. Di Palau, ikan ini beragregasi untuk berkawin saat bulan muda.

Putih dengan bibir kekuningan, garis-garis coklat, garis-garis pada kepala patah-patah, 4 hingga 5 garis-garis coklat pada setengah atas tubuhnya, bintik hitam pada atas dasar sirip dada. Ikan muda dengan garis putih di atas mata, bergabung dengan garis putih di sirip dorsalnya dan garis lateral lebar kehitaman memanjang hingga sirip ekornya.

Membentuk pasangan, bertelur.

Photo 1 : Photo courtesy elchnon
Photo 2 : Photo courtesy Mark Rosenstein
Photo 3 : Photo courtesy gero.dill

- Allen, G R, Erdmannn, M V., 2012. Reef Fishes of the East Indies : Volume II. Singapore : Tropical Reef Research 

Plectorhinchus vittatus

Haemulidae
Indian Ocean oriental sweetlips / Oriental sweetlips
Plectorhinchus vittatus
Panjang maksimum : 60cm
Persebaran : Direkam dari Kepulauan Raja Ampat, Selat Bali ke Laut Timor, Teluk Maumere, Komodo, Pulau Seribu, Togean dan Kepulauan Banggai dan Pulau Weh, Flores; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Sumatera.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Tidak dipergunakan
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni terumbu karang dan pesisiran terumbu berbatu dari 2 hingga 25m. Biasa nokturnal, namun sering terlihat beristirahat pada siang hari. Ikan muda soliter, menghuni laguna dangkal jernih; ikan muda biasa soliter atau dalam agregasi.

Garis-garis hitam dan putih (garis hitam biasanya lebih lebar, biasa pada bagian atas tubuhnya), moncong dan jidat  kekuningan, sirip anal, dorsal dan ekor berbintik hitam. Ikan remaja mirip, namun warna kuning pada kepala lebih kuat dan memiliki garis-garis hitam padat dibandingkan bintik-bintik (pola ini pelan-pelan putus menjadi bintik-bintik saat ikan semakin tua) Ikan muda kepala kekuningan dan pola tidak rata terdiri dari garis coklat tebal pada sisi tubuhnya dan siripnya (sirip tidak memiliki warna kuning terang seperti ikan remaja atau dewasa)

Membentuk pasangan, bertelur.

Photo 1 : Photo courtesy Benjamin Naden
Photo 2 : Photo courtesy Ülar Tikk
Photo 3 : Photo courtesy Andy Holland

- Allen, G R, Erdmannn, M V., 2012. Reef Fishes of the East Indies : Volume II. Singapore : Tropical Reef Research 

Plectorhinchus picus

Haemulidae
Macanan
Spotted sweetlips
Plectorhinchus picus
Panjang maksimum : 60cm
Persebaran : Direkam dari Bali, Teluk Maumere dan Manado dan sekitarnya; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Sumatera, dari Selat Bali ke Laut Timor.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil). Perikanan (komersil), sering dijual di pasar secara segar.
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Sebuah spesies soliter, ditemukan di laguna dan terumbu menuju laut 5 hingga 50m. Ikan dewasa biasa dibawah kepala karang atau goa, sementara ikan muda ditemukan di laguna dangkal. Seringkali bersembunyi di bawah celah, tepi atau goa. Memangsa pada krustasea dan moluska.

Putih dengan banyak bintik-bintik hitam pada kepala, tubuh dan siripnya (kecuali siirp dada dan panggul) dan pinggiran hitam pada ujung atas oporkulum. Ikan muda hitam pada setengah bagian atas, bagian bawah tubuh dan ventral putih padat, dengan pola pelana pada daerah jidat, tengah sirip dorsal dan batang sirip ekor.

Membentuk pasangan, bertelur.

Photo 1 : Photo courtesy Richard Ling
Photo 2 : Photo courtesy Bertrand Malet

Reference : Allen, G R, Erdmannn, M V., 2012. Reef Fishes of the East Indies : Volume II. Singapore : Tropical Reef Research

Plectorhinchus polytaenia

Haemulidae
Ribbon Sweetlips / Yellow-ribbon sweetlips 
Plectorhinchus polytaenia
Panjang maksimum : 40cm
Persebaran : Dari Selat Bali untuk Laut Timor. Juga tercatat dari Kepulauan Raja Ampat dan Togean dan Kepulauan Banggai .
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Tidak dipergunakan
Status konservasi : Belum dievaluasi

Menghuni terumbu pesisiran dan terumbu berarah ke laut. Ikan dewasa hidup di lereng dalam, rawan arus dengan banyak pertumbuhan invertebrata; ikan muda menghuni terumbu terlindung sekitar. Ditemukan soliter, dalam kelompok kecil di bawah pinggiran terumbu atau agregasi besar beristirahat saat siang hari, mencari mangsa saat malam hari, yang terutama invertebrata kecil. Tidak umum ditemukan. Ikan ini sering ditombak.

Kuning terang pada semua siripnya, dengan pola menyolok bergaris-garis kebiruan-putih berpinggiran hitam. Ikan muda coklat dengan garis-garis cokelat gelap dan putih, jumlah garis menambah saat bertambah umur.

Berpasangan dan bertelur.

Foto 1 : Photo courtesy Benjamin Naden
Foto 2 : Photo courtesy Benjamin Naden

Referensi :
http://www.fishbase.org/summary/8316

Plectorhinchus chrysotaenia

Haemulidae
Goldlined swetlips
Plectorhinchus chrysotaenia
Panjang maksimum : 51cm
Persebaran : Direkam dari Kepulauan Raja Ampat, Bali dan Teluk Maumere; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Flores, dari Selat Bali ke Laut Timor.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Tidak dipergunakan
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni daerah kaya dengan karang pada lereng terumbu pesisiran, terumbu dalam dan laguna dalam pada kedalaman 6 hingga 70m. Hidup soliter atau dalam agregasi besar yang tidak aktif.

Keperakan-biru muda dengan garis-garis kuning dan sirip ekor kuning terang

Membentuk pasangan, bertelur.


Foto 1 : Photo courtesy Jeffrey Low
Foto 2 : Photo courtesy Benjamin Naden

Plectorhinchus lessonii

Haemulidae
Kabulu / Luppe
Striped swetlips
Plectorhinchus lessonii
Panjang maksimum : 40cm
Persebaran : Direkam dari Kepulauan Raja Ampat, Bali, Teluk Maumere, Komodo, Pulau Sangalakki, Togean dan Kepulauan Banggai; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Kalimantan.
Bahaya terhadap manusia : Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Tidak dipergunakan
Status konservasi : Tidak dievaluasi

Menghuni terumbu luar dan dalam di laguna, seringkali di goa sepanjang lereng terjal. Ikan muda di laguna atau  dangkal atau terumbu dangkal terlindung hingga 35m. Saat siang hari, ikan ini berada di bawah pinggiran terumbu pada kanal dan lereng terumbu luar. Hidup soliter.

Putih dengan bibir kekuningan, garis-garis coklat dan garis patah-patah pada kepala, 4 hingga 5 garis coklat pada setengah bagian atas tubuhnya, bintik hitam pada bagian atas dasar sirip dada dan bintik-bintik coklat besar pada sirip dorsal, anal dan ekor. Ikan muda dengan garis putih di atas mengikuti daerah putih pada warna di sirip dorsalnya, garis kehitaman lebar pada bagian lateral memanjang hingga sirip ekor.

Membentuk pasangan, bertelur.

Foto 1 : Photo courtesy Bernard DUPONT
Foto 2 : Photo courtesy JonathanHsieh
Foto 3 : Photo courtesy Bernard DUPONT

Apolemichthys trimaculatus

Pomacanthidae
Angel asli
Threespot angelfish
Apolemichthys trimaculatus
Panjang maksimum : 25cm
Persebaran : Diketahui dari Flores dan Kepulauan Mentawai. Juga tercatat dari Kepulauan Raja Ampat, Bali, Komodo, Manado dan sekitarnya, Pulau Sangalakki, Togean dan Kepulauan Banggai.
Bahaya terhadap manusia : Tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Akuarium, sering diekspor untuk kepentingan akuarium. Perikanan (minor)
Status konservasi : Least Concern (LC)

Menghuni laguna dan terumbu berarah ke laut; ditemukan dekat karang. Memakan sepon dan tunicate. Ikan muda bersifat pemalu dan hidup pada kedalaman kurang dari 25m. Ikan dewasa hidup dalam kelompok kecil pada kedalaman 15 hingga 60m.

Kuning terang dengan bibir biru khas, bintik hitam pada jidat, bintik abu-abu tepat di belakang kepala, sirip dorsal berujung hitam.

Membentuk harem dalam jumlah 3 hingga 7 individu.

Foto 1 : Photo courtesy LemonTEAYK
Foto 2 : Photo courtesy Benoit LALLEMENT

Genicanthus bellus

Pomacanthidae
Ornate angelfish
Genicanthus bellus
Panjang maksimum : 18cm
Persebaran : Bali
Bahaya terhadap manusia : Tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil)
Status konservasi : Least Concern (LC)

Ikan ini bergerombolan sepanjang lereng terjal terkena arus dari kedalaman 45 hingga 97m. Memangsa plankton. Pada Teluk Cenderarwasih ditemukan pada kedalaman 20 hiingga 25m.

Ikan jantan abu-abu terang dengan garis oranye-emas pada bagian tengah tubuhnya dan pada dasar sirip dorsal. Ikan betina abu-abu hingga kebiruan dengan garis mata hitam, sirip dorsal hitam, garis diagonal hitam pada tubuh dan pinggiran sirip ekor hitam.

Membentuk harem dalam jumlah 3 hingga 7 individu.

Foto 1 : Photo courtesy LemonteaYK
Foto 2 : Photo courtesy LemonteaYK

Genicanthus melanospilos

Pomacanthidae
Blackspot angelfish
Genicanthus melanospilos
Panjang maksimum : 18cm
Persebaran : Diketahui dari Flores, Kepulauan Mentawai, dan Ambon. Juga tercatat dari Kepulauan Raja Ampat, Bali, Manado dan sekitarnya dan Pulau Sangalakki.
Bahaya terhadap manusia : Tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil)
Status konservasi : Least Concern (LC)

Biasa ditemukan dalam pasangan di lereng terjal, di goa, atau pada dasar bebatuan besar yang memiliki banyak pertumbuhan karang diselingi oleh pasir pada kedalaman 20 hingga 45m. Biasa hidup dalam kelompok kecil terdiri dari satu jantan dengan beberapa betina. Kadang memangsa plankton tinggi di atas dasar laut.

Ikan jantan memiliki banyak garis-garis hitam dan bintik hitam pada tengah dadanya. Ikan betina abu-abu muda pada kepala dan bagian bawah tubuhnya, kuning pada setengah atasnya dan pinggiran hitam pada sirip ekor.

Foto 1 : Photo courtesy cameron_tim
Foto 2 : Photo courtesy cameron_tim

Chaetodontoplus duboulayi

Pomacanthidae
Scribbled angelfish
Chaetodontoplus duboulayi
Panjang maksimum : 25cm
Persebaran : Kepulauan Aru
Bahaya terhadap manusia : Tidak berbahaya bagi manusia
Penggunaan komersil : Akuarium, kadang diekspor untuk kepentingan akuarium
Status konservasi : Least Concern (LC)

Menghuni terumbu dalam dan pesisiran berbatu dengan dasar lembut seperti lumpur atau pasir halus, atau dasar terbuka dengan batu, karang, sepon dan invertebrata lainnya. Dapat ditemukan dalam pasangan atau kelompok kecil. Memangsa sepon dan tunicate

Ikan jantan biru gelap dengan pola mosaic neon biru, moncong kuning, daerah belakang insang putih dan garis kuning lebar di belakang kepalanya dan porsi anterior tubuhnya, kuning pada sepanjang dasar sirip dorsal dan sirip ekor kuning. Ikan betina mirip, namun tidak memiliki pola mosaic pada tubuhnya.

Foto 1 : Photo courtesy LemonteaYK
Foto 2 : Photo courtesy LemonteaYK
Foto 3 : Photo courtesy Cesare Zordan